Koneksi Antar Materi👍


“ Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran”


  1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Menurut saya pandangan Ki Hadjar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka berpengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran karena di ldalam lingkungan sekolah guru akan dihadapkan kepada permasalahan yang berkaitan dengan dilemma etikan atau bujukan moral. Filosofi KHD menjadi cerminan bagaimana seorang guru menyikapi suatu permasalahan dengan bijak sesuai perannya dan menerapkan nilai-nilai kebajikan universal. ketika guru mampu menyadari bahwa dalam lingkungan sekolah sering kali kita dihadapkan pada berbagai dilema etika dan bujukan moral. Dengan filosofi Pratap Triloka dari Ki Hadjar Dewantara, guru menjadi sosok yang dapat menjadi teladan yang positif, motivator, fasilitator dan mampu membentuk karakter positif kepada murid untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. 


  1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Menurut saya bahwa nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan berpengaruh pada prinsip-prinsip yang akan kita ambil nantinya dalam pengujian dan pengambilan keputusan. Karena guru memiliki nilai dan peran yang akan diteladani murid, guru memiliki rasa empati terhadap murid agar murid memiliki rasa terbuka dan berminat terhadap pembelajaran yang kita berikan pada proses pengambilan keputusan. Dengan mengenal tiga prinsip pengambilan keputusan yang meliputi: Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking), maka guru data mengambil tindakan untuk pengampilan keputusan bermanfaat berdasar salah satu prinsip tersebut, apabila keputusan yang diambil menyangkut kepentingan orang banyak maka jalankanlah ptinsip berbasis hasil akhir.


  1.  Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.


Kegiatan terbimbing dalam pengambilan keputusan telah efektif karena membantu dalam kegiatan coaching. Dengan mempelajari materi coaching kita  mempelajari cara berkomunikasi yang memberdayakan (asertif), teknik mindfullnes, dan coaching model TIRTA. Artinya, dengan kemampuan dalam menerapkan coaching untuk membantu memecahkan permasalahan yang dialami oleh murid atau komunitas praktisi di sekolah. Dalam pengambilan keputusan guru dapat menerapkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip dilema etika dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan kepusan. Apabila guru memahami ini maka akan membantu sekali dalam melaksanakan teknik coaching untuk murid maupun rekan sejawat.


  1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?


Menurut saya bahwa dasar pengambilan keputusan mengandung  nilai-nilai kebajikan universal. Upayakan pengambilan keputusan tidak bertentangan nilai-nilai kebajikan universal, guru akan menyadari aspek sosial emosional, karena dengan adanya kompetensi sosial emosional akan membantu guru dalam dalam pengambilan keputusan, suatu masalaha akan ada solusinya, apabila sosial emosional guru dikontrol dengan baik. Contohnya, ketika guru mampu menerapkan mindfullnes dalam aspek sosial emosional yang didalamnya juga terdapat nilai-nilai kebajikan,maka pengambilan keputusan akan berjalan lancar bermanfaat.


  1. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.


Menurut saya pembahasan studi kasus masalah moral atau etika akan kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik. Sebagai seorang pendidik akan dihadapkan pada situasi dilema etika atau bujukan moral di lingkungan sekolah. Penanganan masalah pada studi kasus disekolah menjadi contoh dan praktik secara langsung saat pengambilan keputusan. Seorang guru yang memiliki nilai yang baik akan mengalir kembali saat mengambil suatu kebijakan dalam permasalahan di sekolah. untuk itu terapkanlah teknik 4 paradigma dilemma etika, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan sebagai rambu-rambu dalam penyelesaian dilema etika atau bujukan moral yang dihadapi yang mengandung nilai-nilai kebajikan universal.


  1. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.


Menurut saya dalam pengambilan keputusan yang tepat, tentunya  akan berdampak pada terciptanya lingkungan positif, konsusif, aman dan nyaman. Karena pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu solisi dari permasalahan untuk kebaikan murid atau rekan sejawat di sekolah, suatu aturan dapat ditegakkan namun adakalanya ketika dihadapkan pada suatu masalah individu tertentu, maka guru sebagai pemimpin pembelajaran dapat mengambil keputusan dengan bijak, menerapkan nilai kebajikan universal dengan berpedoman pada paradigma, prinsip dan 9 langkah dalam proses pengujian dan pengambilan keputusan.


  1. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?


Menurut dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilemma etika ini memiliki kesulitan yang dapat diselesaikan,. Jika menerapkan paradigma dilemma etika, prinsip dan uji 9 pengambilan keputusan akan membantu dalam pengambilan keputusan yang bijaksana tepat sasaran. Perubahan tidak dapat dibangun secara singkat, namun ada proses yang harus dilalui dan dikerjakan agar terwujud. Perlu adanya sosialisasi dan komunikasi secara persuasif secara terus-menerus agar lingkungan yang masih menggunakan paradigma lama akan memiliki pemahaman baru dan mampu beradaptasi dengan adanya perubahan. Pengambilan keputusan dengan paradigma baru seiring berjalannya waktu akan diterima oleh warga sekolah, jika kita berkomitmen menggerakkan perubahan secar rutin, mulai hal kecil agar menjadi kebiasaan dan budaya positif dalam lingkungan tersebut. Dengan berdasarkan pada visi dan misi serta tujuan sekolah yang memiliki unsur perubahan paradigma baru, maka akan mencapai perubahan yang dapat diterima oleh lingkungan atau warga sekolah


  1. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Menurut saya pengambilan keputusan tentu saja berpengaruh dalam pengajaran yang memerdekakan murid –murid kita. Karena dalam lingkungan sekolah tentu saja ada masalah murid dan rekan sejawat yang perlu diselesaikan dengan bijaksana. Kita sebagai pemimpin pembelajaran memiliki nilai dan peran guru penggerak, sebagai dasar gerakkan perubahan pembelajaran berpihak pada murid.  Seorang pemimpin pembelajaran dalam melakukan pengambilan keputusan mampu memfasilitasi dan memerdekakan murid dalam proses pembelajaran di sekolah.


  1. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?


Menurut saya, sebagai seorang guru akan menjadi model yang akan diteladani murid, guru selalu memberikan bantuan pada murid saat dihadapkan pada suatu masalah. Dengan keterbukaan murid dan guru dalam pembelajaran akan menjadi ruang untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi murid. bimbingan guru akan membantu murid menyelesaikan masalahnya, baik sebagai konselor, mentor atau coaching. Guru harus menjadi motivator, coach dan pengaruh yang baik kepada murid agar mampu beradaptasi dan memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan. Maka pengambilan keputusan dengan dengan menjalankan paradigma dilema etika, prinsip dilemma etika dan uji 9 langkah pengambilan keputusan, akan mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid, untuk itu pilihlah pengambilan keputusan dengan tepat dengan menerapkan nilai-nilai kebajikan universal.


  1. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?


Kesimpulan yang dapat saya ambil dari modul yang sudah saya pelajar ini dan kaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah bahwa sebagai guru yang merupakan pemimpin pembelajaran bagi murid dan komunitas praktisi di lingkungan sekolah diharapkan mampu memiliki sikap among berdasarkan Pratap Triloka yang dapat membantu murid dalam tumbuh kembang dan menjadi modelling bagi lingkungannya. Kemampuan guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan memiliki nilai dan peran serta kesadaran sosial emosional. Apablila guru dihadapkan dalam suatu permasalahan murid maupun rekan sejawat disekolah, maka bantulah mengambil keputusan yang bijak sesuai nilai kebajikan universal. Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Dilema etika atau bujukan moral di sekolah dapat diselesaikan dengan tepat jika guru menerapkan paradigma dilemma etika, prinsip dan uji 9 langkah pengambilan keputusan dengan bijaksana. 


Postingan populer dari blog ini

aksi nyata modul 3.1.a.10 pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelanaran